
<Berkata Al Alamah Ibnu Sa'di رحمه الله :
"Dan diantara adab-adab yang baik adalah ketika ada seseorang yang berbicara kepadamu baik dalam perkara agama ataupun dunia maka janganlah engkau mengomentarinya jika engkau telah mengetahuinya. Bahkan hendaknya engkau memperhatikannya seperti perhatian orang yang belum mengetahuinya dan belum melewatinya. Dan hendaklah engkau menampakkan kepadanya bahwa engkau memperoleh manfaat darinya, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang berakal".
"Dalam hal ini terdapat beberapa faidah :
Memberi semangat kepada orang yang berbicara.
Akan bisa menyenangkannya.
Engkau akan terhindar dari bangga diri serta selamat dari akhlaq yang tercela, karena mengomentari pembicaraan orang yang sedang berbicara termasuk akhlaq yang tercela".
[Ar Riyadhun Nadhiroh (hal 548)]
وقال العلامة ابن سعدي:
"ومن الآداب الطيبة إذا حدَّثك المحدِّث بأمر ديني أو دنيوي ألا تنازعه الحديث إذا كنت تعرفه، بل تصغي إليه إصغاء من لا يعرفه، ولم يَمُرَّ عليه، وتريه أنك استفدت منه، كما كان أَلِبَّاءُ الرجال يفعلونه".
وفيه من الفوائد
تنشيط المحَدِّث
وإدخال السرور عليه
وسلامتك من العجب بنفسك وسلامتك من سوء الأدب فإن منازعة المحدث في حديثه من سوء الأدب.
[الرياض الناضرة (ص548)]
Abu Luqman hafizhahullah || Al Ustadz Syafi'i Alaydrus hafizhahullah || Forum Ahlussunnah Ngawi
Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://t.me/hikmahsalafiyyah
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi