
<Ibnul Qoyyim _rahimahullah_ berkata:
Hati kadang sakit dan semakin bertambah parah sakitnya dalam keadaan pemiliknya tidak mengetahuinya, karena kesibukannya dan keengganannya untuk mempelajari keadaan hati yang sehat dan sebab-sebabnya.
Bahkan kadang hati telah mati dalam keadaan pemiliknya tidak merasakannya. Adapun tanda-tanda kematian hati adalah tidak lagi bisa merasakan sakitnya luka-luka dosa dan tidak pula bisa merasakan sakitnya kebodohan terhadap al-haq dan keyakinan-keyakinan batil.
Sesungguhnya hati itu, apabila masih memiliki kehidupan, niscaya ia akan tersakiti dengan kejelekan yang menimpanya dan akan tersakiti pula dengan sebab kebodohannya, sesuai kadar kehidupan hati tersebut.
"Tidaklah mayat itu bisa merasakan sakitnya luka."
Ighotsatul Lahafan: 1/69
~~~
قال ابن القيم رحمه الله:
قد يمرض القلب ويشتد مرضه، ولا يعرف به صاحبه، لاشتغاله وانصرافه عن معرفة صحته وأسبابها، بل قد يموت وصاحبه لا يشعر بموته، وعلامة ذلك أنه لا تؤلمه جراحات القبائح، ولا يوجعه جهله بالحق وعقائده الباطلة، فإن القلب إذا كان فيه حياة تألم بورود القبيح عليه، وتألم بجهله بالحق بحسب حياته.
وَمَا لِجُرْحٍ بَمِّيتٍ إيلامُ
إغاثة اللهافان: ١/٦٩
WhatsApp Salafy Cirebon
Channel Telegram ||https://t.me/salafy_cirebon
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi