
<Ustadz Muhammad Bin Umar As-Sewed -hafidzohullah-
Sepertinya ada beberapa ikhwah yang mempertanyakan potongan ucapan saya. Yaitu ketika ditanya tentang kritikan Syaikh Fawwaz Al Madkhali terhadap Erdogan. Dengan ucapan saya: "...Erdogan bukan penguasa Saudi..."
Kemudian mereka mempertanyakan lazimul qoul (kesimpulan dari sebuah ucapan).
Mereka berkata: "berarti boleh....." , "Berarti begini..." , "berarti begitu...." dst
Maka saya katakan:
Pertama, bahwa Lazimul qoul laisa bil qoul yakni kesimpulan ucapan tersebut, bukan ucapan saya.
Kedua, yang dibahas bukan boleh atau tidak boleh?!
Tetapi tidak dikatakan khawarij seperti tuduhan Musho'fiqun jika yang dibahas bukan penguasanya, dan bukan dalam rangka memprovokasi.
Ketiga, adapun kritikan terhadap para penguasa yang bukan penguasa kita, maka harus didudukkan dari beberapa sisi:
1- Benar dan salahnya kritikan tersebut.
2- Sudah pantaskah penguasa tersebut dikritik atau bahkan ditahdziir.
3-Serta maslahat dan mudharatnya.
Bukankah dulu semua Ulama mencerca Shaddaam Husain penguasa Negri Iraq?
Bukankah dulu para Ulama seluruhnya mencela Khumaini penguasa Iran?
Bukankah sebagian Ulama menyebut penguasa Mesir kemarin dengan Ikhwani (termasuk Syaikh Muhammad bin Hadi?)
Keempat, kalau Syaikh Fawwaz Al Madkhali yang -- berbicara tentang Erdogan dikatakan Khawarij, Shu'fuuq dan lain-lain?!
Maka bagaimana pendapat kalian tentang Syaikh Sulaiman Abul Khail yang juga berbicara tentang Erdogan?!
Lihat:
https://youtu.be/wG5aZ_hxra4
Juga bagaimana pendapat kalian tentang Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan yang juga berbicara tentang Erdogan?!
Lihat
https://youtu.be/_2b_jBZn8GM
Nasihat saya kepada Salafiyyin seluruhnya:
Nasihat saya kepada Salafiyyin seluruhnya:
> "Jangan terburu-buru menyimpulkan sebuah hukum pada seseorang sebelum meminta bimbingan para Ulama Kibar".
> "Dan jangan Taklid pada seorang Syaikh kalau Masyayikh Kibar menyelisihinya".
Barakallahu fiikum
http://www.salafycirebon.com/jangan-buru-buru-ikutilah-bimbingan-ulama-kibar.htm
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi