
<Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin ditanya: jika seseorang tidak diakikahi di saat kecilnya, maka haruskah dia mengakikahi dirinya?
Jawaban:
Masalah ini ada perbedaan pendapat ulama. Kami katakan, disini ada perinciannya:
jika dulunya dia tidak diakikahi karena ayahnya miskin, maka kewajiban ini gugur, karena kewajiban itu gugur di saat adanya kewajiban dia tidak mampu melaksanakannya.
Adapun jika dulunya ayahnya tidak mengakikahinya karena meremehkan, maka tidak mengapa dia mengakikahi dirinya mewakili ayahnya.
Syarh Bulughul Maram Kitabul Ath'imah.
http://t.me/ukhwh
سئل الإمام العثيمين/ بلوغ المرام/كتاب الأطعمة/ شريط:
إذا كان الرجل لم يعق عنه في الصغر فهل يعق عن نفسه؟
فأجاب: هذه فيها خلاف بين العلماء؛ نقول فيه تفصيل:
إذا كان لم يُعق عنه لأن والده فقير فهذا تسقط؛ لأن الواجبات تسقط إذا كان حين وجودها غير قادرٍ عليها.
وأما إذا كان تركها تهاوناً فلا بأس أن يعق عن نفسه نائباً عن أبيه»ا.ه.
http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=14495
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi