Diantara Tanda Ilmu Yang Bermanfaat

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Diantara Tanda Ilmu Yang Bermanfaat
<Assyaikh Abdussalam bin Barjas rahimahullah.

Disini (akan disebutkan) tanda-tanda yang terbedakan dengannya seorang yang memiliki Ilmu yang bermanfaat, saya katakan bermanfaat dikarenakan ilmu terbagi menjadi dua:

Ilmu yang bermanfaat.

Ilmu yang tidak bermanfaat.

Dan terdapat tanda-tanda yang terbedakan dengannya seorang yang memiliki Ilmu yang bermanfaat yang disebutkan keutamaan mereka didalam syari'at ini, serta direkomendasikan,

Sebagian dari tanda-tanda ini telah disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullah dikitab yang telah disebutkan tadi(didalam pelajaran) -fadhlu ilmissalaf ala ilmilkhalaf- saya akan nukilkan(sebutkan) sebagian ucapan beliau dengan sedikit perubahan kalimat, beliau rahimahullah mengatakan tentang tanda-tanda dan kelebihan seorang apabila memiliki Ilmu yang bermanfaat, dan tanda-tanda ini kita sebutkan agar setiap insan bisa membedakan antara seorang yang 'Alim (berilmu) dan
selainnya dari sifat-sifat ini , beliau rahimahullah mengatakan tentang mereka(orang-orang yang ilmunya bermanfaat) :

* "Mereka tidak memandang untuk diri mereka kedudukan, mereka membenci dengan hati mereka pujian, mereka tidak bersikap sombong kepada seorangpun, seorang yang ilmunya bermanfaat, setiap kali ilmu mereka bertambah, maka semakin bertambah pula sifat tawadhu'(rendah hati)nya karena Allah dan rasa takut serta merendahkan diri (kepadaNya) "*

*"Lari dari dunia, dan yang paling utama untuk mereka menjauh darinya adalah jabatan, popularitas dan pujian, menjauhi dari yang demikian itu serta bersungguh-sungguh menjauhinya adalah termasuk dari tanda-tanda ilmu yang bermanfaat, jika seandainya salah satu dari itu semua terjadi pada mereka, tanpa ada tujuan dan keinginan untuk mendapatkannya, maka mereka sangat khawatir dari kesudahannya, mereka khawatir bahwa ini adalah makar dan istidraj(diberi kenikmatan agar semakin jauh dari Allah), sebagaimana Al-Imam Ahmad rahimahullah beliau mengkhawatirkan dirinya setelah nama beliau tenar".*

*"Mereka tidak mengaklaim memiliki ilmu (tidak menganggap diri mereka sebagai seorang ulama) tidak membanggakan kepada seorangpun, dan tidak menyandarkan sifat bodoh kepada orang lain, kecuali orang-orang yang menyelisihi assunnah dan pelakunya, mereka berbicara tentang orang-orang yang menyelisihi assunnah disebabkan marah karena Allah, bukan marah karena diri mereka dan tidak pula karena ingin mengangkat kedudukan diri mereka dihadapan orang lain".*

* "Berburuk sangka terhadap diri mereka (menganggap bahwa diri mereka banyak sekali kekurangan) dan senantiasa berbaik sangka terhadap orang-orang sebelumnya dari para ulama, mereka mengakui dengan hati dan jiwa mereka keutamaan para salaf, dan tidak mampu untuk bisa sampai, atau mendekati tingkatan mereka (para salaf),*

Dahulu Al-Imam IbnulMubarak rahimahullah apabila menyebutkan akhlak dari salafushalih beliau membaca syi'ir:

لا تعرضن بذكرانا لذكرهم * ليس الصحيح إذا مشى كالمقعد

Jangan sebut nama kami saat menyebut nama mereka

Sebab, tidak benar jika yang berjalan disamakan dengan yang duduk.

Semoga Allah berikan ilmu yang bermanfaat kepada kita semua.

Sumber:
https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=76321

Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'Umar غفر الله له.

https://t.me/alfudhail

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi