
<Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah
Pertanyaan :
Telah ditawarkan kepada saya barang dagangan, jelas bagi saya bahwa barang tersebut adalah barang curian , namun yang menawarkan kepada saya bukan pencurinya, dia membeli barang tersebut dari pencuri, apabila saya membelinya, padahal saya mengetahui hal itu, apakah saya berdosa, dalam keadaan saya tidak mengetahui orang yang mencuri barang tersebut
Jawaban :
Yang nampak dari dalil-dalil syari'at adalah tidak boleh bagimu untuk membelinya, apabila jelas bagimu atau dengan indikasi yang kuat bahwa barang tersebut adalah barang curian.
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wata'ala :
وتعاونوا على البر والتقوى، ولا تعاونوا على الإثم والعدوان، إن الله شديد العقاب
“Saling menolonglah kalian dalam kebajikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling menolong dalam dosa dan permusuhan. Sesungguh Allah sangat keras adzab-Nya.“ [ Al-Maidah : 2]
Dikarenakan kamu mengetahui, atau dengan indikasi yang kuat darimu bahwa penjualnya tidak memiliki barang tersebut secara syariat, dan tidak mendapatkan izin secara syari'at untuk menjualnya,
Maka bagaimana (dibolehkan) kamu menolongnya diatas kedzalimannya, kamu mengambil harta orang lain dengan tanpa hak
Ya, apabila memungkinkan bagimu untuk membelinya karena ingin menyelamatkan dan mengembalikan kepada pemiliknya, maka tidak mengapa apabila tidak mendapatkan kemudahan untuk mengambilnya dengan kekuatan dan memberikan hukuman kepada orang yang dzalim (ini) dengan hukuman yang sesuai syari'at Islam,
Maka inilah yang wajib (untuk dilakukan) berdasarkan dalil-dalil yang diketahui seperti hadits :
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِماً أَوْ
مَظْلُوْمًا.
قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ،هَذَا
نَنْصُرُهُ مَظْلُوْماً، فَكَيْفَ
نَنْصُرُهُ ظَالِماً؟ قَالَ:تَأْخُذُ
فَوْقَ يَدَيْهِ
“Bantulah saudaramu (sesama muslim) baik dalam keadaan zalim atau dizalimi.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, membantunya dalam keadaan dizalimi bisa kami mengerti, lalu bagaimana membantunya dalam keadaan zalim?” Beliau menjawab, “Kalian mencegahnya dari perbuatan zalim tersebut.” (HR. al-Bukhari, Kitabul Mazhalim).
Sumber :
https://binbaz.org.sa/fatwas/17835/%D8%AD%D9%83%D9%85-%D8%A8%D9%8A%D8%B9-%D9%88%D8%B4%D8%B1%D8%A7%D8%A1-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%84%D8%B9-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%B3%D8%B1%D9%88%D9%82%D8%A9
Alih bahasa :
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi