Definisi dan Hukum Wudhu serta Dalil Wajibnya dan Kapan Diwajibkan Wudhu

tafsir al quran, hadits, fatwa ulama, artikel, faidah, kata mutiara dan hikmah, serta tanya jawab kajian islam Pelajaran Fikih (13): Bab Kelima: Tentang Wudhu' (Bag: 1)
<Pada bab ini terdapat beberapa masalah:

MASALAH PERTAMA
Defenisi dan hukumnya

Secara bahasa, wudhu' adalah musytaq (pecahan/diambil) dari kata al Wadho'ah (الوضاءة) yang berarti keindahan dan kebersihan.

dan secara syari'at adalah: menggunakan air untuk anggota tubuh yang empat, yaitu:
wajah,
kedua tangan,
kepala,
dan kedua kaki,

dengan tatacara tertentu dalam syari'at, dalam rangka beribadah kepada Allah Ta'ala.

Hukum Wudhu'
Wudhu' wajib bagi orang yang berhadas, ketika ia hendak shalat dan (hendak melakukan) amalan yang sama hukumnya dengan shalat (maksudnya: amalan yang membutuhkan wudhu',pen), seperti thowaf dan menyentuh mushaf (AlQur'an).

MASALAH KEDUA
Dalil wajibnya wudhu', kepada siapa diwajibkan, dan kapan diwajibkan?

Adapun dalil atas wajibnya wudhu' adalah firman Allah Ta'ala

يا أيها الذين آمنوا إذا قمتم إلى الصلاة فاغسلوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافق وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى الكعبين وإن كنتم جنبا فاطهروا وإن كنتم مرضى أو على سفر أو جاء أحد منكم من الغائط أو لامستم النساء فلم تجدوا ماء فتيمموا صعيدا طيبا فامسحوا بوجوهكم وأيديكم منه ما يريد الله ليجعل عليكم من حرج ولكن يريد ليطهركم وليتم نعمته عليكم لعلكم تشكرون) [المائدة: 6].

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh (menggauli) perempuan (istrimu), lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah:6)

dan (dalilnya juga) sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,

لا يقبل الله صلاة بغير طهور، ولا صدقة من غلول

"Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci, dan (tidak menerima) sedekah dari harta curian." (أHR. Muslim no. 224)

dan juga sabda beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,

لا يقبل الله صلاة من أحدث حتى يتوضأ

"Allah tidak akan menerima shalatnya seorang yang berhadas hingga ia berwudhu'." (HR. Muslim no.223)

dan tidak pernah dinukilkan dari kaum muslimin pendapat yang menyelisihinya.

Sehingga dengan ini tetaplah syari'at wudhu' dari al Qur'an, as Sunnah, dan ijma' (kesepakatan kaum muslimin).

Adapun kepada siapa diwajibkan? maka wudhu' diwajibkan kepada seorang muslim yang sudah baligh dan berakal, ketika ia hendak shalat dan (melakukan) amalan yang sama hukumnya dengan shalat.

Adapun kapan diwajibkan? maka (wudhu' diwajibkan) apabila telah masuk waktu shalat, atau seseorang hendak melakukan sesuatu yang disyaratkan padanya berwudhu', walaupun amalan itu tidak ada kaitannya dengan waktu, seperti thowaf dan menyentuh mushaf (AlQur'an).

..........................
Insya Allah pada pertemuan berikutnya akan bersambung kepada permasalahan ketiga, yaitu Syarat-syarat wudhu'.
..........................

Sumber: الفقه الميسر (hal.17)
Disajikan oleh Tim Warisan Salaf

#pelajaranfikih #fikihmuyassar

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Postingan terkait:

Tidak ada tanggapan

Posting Komentar

Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi