
<Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd al 'Abbad hafizhahullahﷻ
Pertanyaan:
Bagaimana seseorang menjadi wali Allah sedangkan ia tidak suka kematian dan bertemu dengan Allah ﷻ?
Jawaban:
Allahﷻ menciptakan manusia di atas kondisi tidak suka dengan kematian. Akan tetapi kondisi ini tidak bertentangan dengan seseorang sebagai wali Allahﷻ. Selanjutnya bisa jadi panjangnya umur disertai keistiqamahan itu lebih baik bagi seseorang. Keberadaan seseorang suka tetap hidup sedangkan ia di atas kebaikan terus beribadah, maka padanya ada tambahan kesempurnaan, tambahan amal, dan tambahan pendekatan yang dengannya akan mendekatkan dirinya kepada Allahﷻ.
Sebaliknya, panjangnya umur disertai kemaksiatan inilah yang akan menjadi bahaya dan akan berdampak kerugian kepada orangnya."
Syarh al Arba'in an Nawawiyah 33
http://t.me/ukhwh
الولاية وكراهة الموت
السؤال
كيف يكون العبد ولياً لله وهو يكره الموت ولقاء الله عز وجل؟
الجواب
الله تعالى جبل الناس على عدم محبة الموت، وهذا لا ينافي ولاية الله عز وجل.
ثم إنه قد يكون طول البقاء مع الاستقامة خيراً للإنسان، وكون الإنسان يحب أن يعيش وهو على خير مداوم على العبادة فيه زيادة كمال وزيادة أعمال وزيادة قربات يتقرب بها إلى الله عز وجل، وإنما البقاء وطول العمر مع المعاصي هو الذي يكون ضاراً، ويعود على صاحبة بالضرر.
Tidak ada tanggapan
Posting Komentar
Ketentuan mengisi komentar
- Pilihlah "BERI KOMENTAR SEBAGAI:" dengan isian "ANONYMOUS/ANONIM". Identitas bisa dicantumkan dalam isian komentar berupa NAMA dan DAERAH ASAL
- Setiap komentar akan dimoderasi