〰〰〰〰〰〰
Kajian Hadits: Syarh Arbain anNawawiyyah
Kajian Hadits: Syarh Arbain anNawawiyyah
HADITS KE-2 (Bag. ke 9 - selesai)
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ
الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ
وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ
وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي
عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ
الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ
فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ
الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ
وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ
وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ
فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا
الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ
أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى
الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي
الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي
يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ
قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ
(Dari Umar bin alKhottob) : ‘Ketika kami sedang berada di samping
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari tiba-tiba
muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih,
rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya tanda safar, dan kami tidak
ada yang mengenalnya. Kemudian orang itu duduk (mendekati) Nabi
shollallahu ‘alaihi wasallam menyandarkan lututnya pada lutut Nabi dan
meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua paha Nabi dan berkata:
Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam. Maka Rasulullah
shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam itu adalah engkau bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, dan engkau menegakkan sholat, menunaikan
zakat, shoum (berpuasa) pada bulan Ramadlan, dan berhaji ke baitullah
jika engkau mampu melakukan perjalanan ke sana. Orang itu berkata:
Engkau benar. (Umar berkata) Kami heran dengan orang tersebut, ia
bertanya tapi ia yang membenarkan. (Orang itu) berkata: Beritahukan
kepadaku apakah iman itu? Nabi berkata: engkau beriman kepada Allah,
MalaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, hari akhir, dan beriman
kepada taqdir baik dan buruknya. (Orang itu) berkata: Engkau benar.
Kemudian ia berkata: Beritahukan kepadaku apakah ihsan itu? Nabi
bersabda: Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya.
Jika engkau tidak bisa melihatnya, sesungguhnya Ia melihatmu. (Kemudian
orang itu berkata) Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat (kapan
terjadinya). Nabi menyatakan: Tidaklah yang ditanya lebih tahu
dibandingkan orang yang bertanya. (Orang itu berkata) Beritahukan
kepadaku tentang tanda-tandanya. Nabi bersabda: Budak wanita melahirkan
tuannya, dan engkau melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang
(kurang pakaiannya), miskin, penggembala kambing, berlomba-lomba
meninggikan bangunan. Kemudian orang itu pergi. Setelah berlalunya
waktu, Nabi berkata: Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang
bertanya tadi? Umar menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Nabi
menyatakan: itu adalah Jibril, datang untuk mengajari agama kepada
kalian (H.R Muslim)
Di antara pelajaran-pelajaran yang bisa diambil (Faidah) dari hadits ini
1. Malaikat atas idzin Allah bisa menampakkan diri dalam wujud manusia, sebagaimana Malaikat Jibril dalam hadits ini.
2. Adab penuntut ilmu dalam menghadiri majelis, seperti yang ditunjukkan oleh Jibril:
- Berpakaian dan berpenampilan baik.
- Mendekat kepada guru/ ustadz yang menyampaikan ilmu.
- Menyampaikan pertanyaan secara adab.
- Mendekat kepada guru/ ustadz yang menyampaikan ilmu.
- Menyampaikan pertanyaan secara adab.
Dalam riwayat lain, Jibril berkata: Bolehkah saya mendekat, wahai Rasulullah. Rasul menjawab: mendekatlah. Kemudian ia bertanya lagi: Bolehkah saya mendekat wahai Rasulullah. Rasul menjawab: Mendekatlah. Ia bertanya lagi: Bolehkah saya mendekat wahai Rasulullah. Rasul menjawab: Mendekatlah. Sampai-sampai lututnya hampir bersentuhan dengan lutut Rasulullah. ….Ibnu Umar berkata: Saya tidak pernah melihat seseorang yang lebih besar penghormatannya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dibandingkan dia (H.R Ahmad dari jalur ‘Alqomah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari Ibnu Ya’mar dari Ibnu Umar).
3. Penjelasan tentang rukun Islam, Iman, dan Ihsan
4. Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
5. Kadangkala seseorang yang berada di majelis ta’lim mengajari orang lain yang berada di majelis tersebut dengan cara bertanya kepada penceramah, supaya jawaban penjelasan tersebut didengar oleh orang lain yang berada di majelis tersebut. Rasul menyatakan bahwa Jibril-lah yang mengajari para Sahabat, padahal Jibril hanya bertanya, dan Rasul yang menjelaskan.
6. Iman terhadap taqdir adalah bagian dari rukun Iman. Sebagian orang mengingkari hal itu karena menganggap penyebutan Iman dalam al-Qur’an tidaklah mengikutsertakan iman terhadap taqdir. Hal ini terbantah dengan hadits ini, dan hadits Nabi adalah penjelas alQur’an.
Disalin dari Buku 40 HADITS PEGANGAN HIDUP MUSLIM (Syarh Arbain anNawawiyah). Penulis Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله
〰〰〰〰〰〰〰
Salafy Kendari || https://telegram.me/salafykendari
Pada 18.11.2015
Salafy Kendari || https://telegram.me/salafykendari
Pada 18.11.2015